Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 14:28:39【Sehat】133 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(6)
Artikel Terkait
- KPK: OTT Bupati Ponorogo terkait mutasi dan rotasi jabatan
- Pemkot Palu: Penerapan standar MBG solusi hindari keracunan makanan
- Hari Pangan Sedunia, bergandengan tangan membangun pangan
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas
- Polisi Jambi tetapkan dua WBP tersangka penyelundupan narkoba di Lapas
- Mendag sebut transaksi TEI 2025 tembus Rp286 triliun
- Asa yang tumbuh kembali di Sekolah Rakyat Makassar
- Hidung Sering Berair (Meler)? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Resep Populer
Rekomendasi

2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan

Diabetes jadi penyebab perlemakan hati pemicu kanker hati

Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil

Penulis "I Want to Die But I Want to Eat Tteokbokki" meninggal dunia

Anggota DPR dukung perluasan MBG dengan pembenahan

Penyebab produk pangan terpapar radioaktif & dampaknya bagi kesehatan

Promo SPayLater bayar QRIS, nikmati diskon hemat Serba Seribu

Pemprov DKI dinilai perlu sediakan fasilitas air minum saat panas